Di Tengah Kontroversi, Jordi Amat Up IG Story Dapat Gelaran Putera Diraja Sulawesi Utara

Calon pemain naturalisasi Indonesia, Jordi Amat secara rasmi menerima gelaran bangsawan iaitu putera raja Dewan Diraja Kesultanan Pribumi Nusantara (DEKKAN).

Jordi Amat semakin hampir dengan status warganegara Indonesia melalui proses naturalisasi yang kini di fasa akhir.

Di tengah-tengah namanya hangat dengan kontroversi kerana menyertai Johor Darul Ta’zim, Jordi Amat memuat naik sijil darjah kebesaran di IG miliknya.

Jordi Amat benar benar menimbulkan kemarahan segelintir peminat Indonesia yang menuduhnya sebagai menggunakan naturalisasi untuk kepentingan dirinya.

Perkara itu dinafikan oleh Jordi Amat. Di mana dia menyatakan dia memilih JDT atas alasan kesukanan semata mata.

Menerusi IGnya, Jordi Amat menulis:

“Halo semua follower yang saya hormati. Saya membuat pernyataan ini untuk menjelaskan bahawa mengapa saya memilih JDT sebagai tim baru saya.”

“Hal pertama yang ingin saya klarifikasi adalah semua tuduhan yang salah terhadap saya, yang mengatakan bahwa saya ingin mendapatkan paspor Indonesia hanya untuk bisa bermain sebagai kuota Asia di tim baru saya JDT.”

“Saya ingin semua orang tahu bahwa sebelum saya mengambil keputusan ini, saya juga mendapatkan beberapa tawaran dari beborapa Liga-Liga kuat dari negara lainnya. Saya bergabung dengan JDT bukan karena uang semata, alasan saya bergabung dengan Johor adalah berdasarkan usaha saya beradaptasi di Asia, karena kedekatan dengan Indonesia dan juga saya memungkinkan untuk lanjut berkompotisi di level tertinggi sepak bola Asia, karena JDT bersaing di ACL, Asian Champions League.”

“Johor hanya 2 jam perjalanan dari Indonesia menggunakan pesawat terbang, dan klub sepak bolanya masih bersaing di 16 besar [last 16] Asian Champions League. Dengan undangan dari TMJ , saya bisa mengunjungi semua fasilitas mereka, dan saya bisa jamin kepada teman-teman semua bahwa fasilitas seperti ini belum saya pernah temui pada tim tim saya sebelumnya. ”

“Teman-teman dan bekas kolega [rakan sepasukan] saya di Asia juga memberikan pendapat untuk bergabung dengan JDT, oleh karena semua saran dan pendapat ini akhirnya saya putuskan untuk bergabung dengan Johor.”

“Saya juga ingin menginformasikan bahwa nenek saya lahir, besar dan tinggal di Makassar, Indonesia, dimana saya masih punya keluarga disana, saya sangat bangga bisa membela tim nasional Indonesia, dengan tujuan saya adalah membantu tim nasional dengan kerja keras dan pengalaman saya serta semua itu akan saya usahakan untuk membuat kalian bangga akan pencapaian kita di masa yang akan datang.”

“Saya harap teman-teman semua menghormati keputusan saya, saya meninggalkan eropa, keluarga dan teman-teman. Saya rasa saya sudah melakukan hal yang benar terhadap perjalanan baru sepakbola dalam hidup saya.”

Hari ini, Jordi Amat memuat naik post di IG yang dia menujukkan bahawa Majlis Diraja Kesultanan Pribumi Nusantara (DEKKAN) menganugerahkannya gelaran sebagai ahli kehormat.

Jordi Amat mendapat gelaran putera raja, kini nama penuhnya ialah Yang Amat Mulia Pangeran (Putera) Jordi Amat Maas.

Pemain berusia 30 tahun itu juga diiktiraf sebagai generasi ketiga (cucu) Raja M.D Kansil dari Kerajaan Siau, Sulwesi Utara.

“Dalam hal ini, majlis Dewan Diraja Kesultanan Pribumi Nusantara mengalu-alukan penghormatan kepada Jordi Amat Maas,” nyata surat itu.

“Menjadi sebahagian daripada Keluarga Besar Majlis Diraja Kesultanan Pribumi Nusantara.”

Sebenarnya, Jordi Amat mengakui sejak awal dia mempunyai keturunan raja Kerajaan Siau Sulawesi Utara. Ini pertama kali dinyatakan oleh Jordi pada November 2021.

“Nenek saya yang sentiasa menyokong karier bola sepak saya dilahirkan di Makassar,” kata Jordi seperti dilaporkan oleh halaman sukan AS.

“Ibu nenek saya berasal dari Siau, dan bapanya yang tidak lain tidak bukan moyang saya ialah M.D Kansil,” tegas beliau lagi.

 

Baca yang lain

Xavi Nekad Tinggalkan Barca

Xavi Hernandez menyatakan bahawa dia sudah nekad mahu meninggalkan Barcelona pada akhir musim ini. Xavi beberapa bulan lalu mengesahkan dia sudah mencapai